Pembelajaran terikat
ruang dan waktu, sedangkan pendidikan tidak terkait oleh ruang dan waktu.
T Pendidikan → proses internalisasi budaya kedalam diri seseorang dan masyarakat,
sehingga membuat orang dan masyarakat jadi beradab.
Seseorang harus mendapatkan pendidikan yg menyentuh dimensi dasar
kemanusiaan, diantaranya :
1. Afektif → yg tercermin pada kualitas keimanan, ketakutan, akhlak mulia termasuk
budi pekerti luhur serta kepribadian unggul dan kompetensi estetis.
2. Kognitif → yg tercermin pada kapasitas piker dan daya intelektualitas untuk dan
mengembangkan serta menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi.
3. Psikomotorik → yg tercermin pada kemampuan mengembangkan keterampilan teknis,
kecakapan praktis, dan kompetensi kinestetis.
T Karateristik → watak, tabiat, akhlak, keperibadian seseorang yg terbentuk dari hasil
internalisasi berbagai kebajikan (virtues), yg diyakini dan digunakannya
sebagai landasan untuk cara pandang, berpikir, bersikap, dan bertindak.
T Individu
yg berkarakter baik adalah individu yang bisa membuat
keputusan dan siap mempertanggungjawabkan tiap akibat dari keputusan yg ia
buat.
T Pendidikan Karakter merupakan pendidikan nilai, budi pekerti, moral,
watak yg bertujuan mengembangkan kemampuan seluruh warga sekolah untuk
memberikan keputusan baik buruk, keteladanan, memelihara apa yang baik dan
mewujudkan kebaikan itu dalam kehidupan sehari-hari dengan sepenuh hati.
T Pengertian pendidikan karakter secara luas adalah pengembangan
nilai-nilai yg berasal dari pandangan hidup atau ideologi bangsa Indonesia,
agama, budaya, dan nilai-nilai yang terumuskan dlm tujuan pendidikan nasional.
T Adil → bagaimana kita menempatkan sesuatu
sesuai posisinya.
NILAI-NILAI DALAM PENDIDIKAN
KARAKTER
18 Nilai-nilai yg harus
ada dalam diri kita, yaitu :
“ Religius, Jujur,
Toleransi, Disiplin, Kerja Keras, Kreatif, Mandiri, Demokratis, Rasa Ingin
Tahu, Semangat Kebangsaan, Cinta Tanah Air, Menghargai Prestasi,
Bersahabat/Komunikatif, Cinta Damai, Gemar Membaca, Peduli Lingkungan, Peduli
Social, Tanggung Jawab. “
Ruang lingkup pendidikan
karakter, yaitu :
1.
Pola Pikir (cerdas, kritis, ingin
tahu, berpikir terbuka, produktif, berorientasi ipteks, dan reflektif).
2.
Olah hati.
3.
Olah rasa karsa.
4.
Olahraga.
9 pilar pendidikan
karakter, yaitu :
1)
Cinta Tuhan & kebenaran.
2)
Tanggungjawab, kedisiplinan, dan
kemandirian.
Mengenal Diri
Ä Kemampuan kita untuk memperoleh pengetahuan tentang totalitas diri yang
tepat, yaitu menyadari kelebihan/keunggulan yg dimiliki maupun
kekurangan/kelemahan pada diri sendiri.
Konsep Diri
Ä Berupaya mengembangkan yang positif dan mengatasi/menghilangkan yg
negatif.
Tahapan untuk mengubah
konsep diri, yaitu :
1.
Tetapkan perubahan yg ingin dicapai.
2.
Dapatkan umpan balik dari orang
lain.
3.
Perbaiki cara pandang terhadap diri
sendiri.
4.
Perbaiki cara berbicara terhadap
diri sendiri.
Menolak Diri
Ä Sikap menolak atas kekurangan-kekurangan diri, yaitu :
Sifat : sesuatu yg melekat pada diri sendiri.
Sikap : bagaimana kita menyikapi sifat tersebut.
Menolak diri adalah
sikap :
-
Tidak menerima kenyataan diri
sendiri.
-
Tidak jujur pada diri sendiri.
-
Menyembunyikan kegagalan.
-
Mencari-cari alas an diluar dari
diri sendiri.
-
Ingin menjadi pusat perhatian.
-
Membanggakan prestasi orang lain.
-
Melemparkan kesalahan.
-
Membenci diri sendiri.
-
Menyesal diri sendiri, Siapakah kita dulu maupun sekarang???
Penyebab penolakan diri,
yaitu :
»
Kekecewaan dan ketidakpuasan
terhadap keadaan diri sendiri.
»
Menyembunyikan dirinya yg sebenarnya
dibalik penampilannya yg semu.
»
Tindakan menyembunyikan diri hanya
menolong untuk sebentar waktu hingga kembali dalam situai yang nyata &
kembali mengalami kekecewaan.
Ciri-ciri orang yg
menolak diri, yaitu :
Orang yg menolak diri
menerapkan salah satu dari dua strategi berikut :
1)
Sering mengkritik orang lain, dengan
cara ini mereka merasa lebih baik dengan diri mereka sendiri.
2)
Sering mengkritik diri sendiri,
dengan tindakan ini sebenarnya mereka berharap temannya/orang lain membalas
dengan memujinya.
Akibat
dari sikap menolak diri, adalah :
ü Putus Asa, ini terjadi karena kita hanya menanamkan pikiran
negative tentang diri kita sendiri, yakni bahwa kita tidak memiliki kemungkinan
untuk beruntung & bernasib baik.
ü Kecewa dengan diri sendiri, ini terjadi karena kita
sering membanding-bandingkan dengan orang lain.
ü Bunuh diri, ini adalah akibat yang paling fatal dari
tindakan penolakan pada diri sendiri. Disini seseorang tidak memberi kesempatan
kepada dirinya untuk berkembang.
ü Tidak waras (gila), diawali oleh tekanan yg berasal
dari berbagai macam lingkungan, karena merasa tertekan dan tidak mampu menyamai
dirinya dengan orang lain yang ada disekitar lingkungannya.
1.
Tuliskan bentuk-bentuk penolakan yang anda lakukan
pada diri sendiri hingga saat ini?
2. Mengapa hal itu
bisa terjadi?
3. Bagaimana anda
memperbaiki hal itu untuk selanjutnya?
Menjadi
Diri Sendiri
Ä Bagamana kita bertingkah laku sesuai dengan keinginan
kita, tanpa paksaan dari orang lain.
Proses
awal menjadi diri sendiri, yaitu :
a. Menjadi diri sendiri
b. Mengenal diri sendiri
c. Menerima diri
d. Menolak diri
e. Menghargai diri sendiri
Manfaat
menjadi Diri Sendiri
-
Memiliki jati diri.
-
Memiliki orientasi
hidup yang terarah.
Upaya
untuk menjadi diri sendiri
-
Jujur pada diri
sendiri.
-
Mandiri.
-
Bersikap terbuka.
-
Dapat menerika
kritikan.
-
Mampu menahan emosi.
-
Membuang topeng yg menutupi
diri kita.
KEJUJURAN
*
Definisi kejujuran :
-
Tidak bohong.
-
Tidak curang.
-
Tulus ikhlas.
-
Mengakui/memberikan
suatu informasi yg sesuai dengan kenyataan.
-
Kesesuaian antara
perkataan dan perbuatan.
*
Kejujuran adalah suatu
sifat yg melekat pada manusia, yg berupa potensi dasar yg semua manusia
memilikinya.
*
Macam-macam kejujuran
Dewi Hendra
Melani, berdasarkan kegiatan yg dilakukan manusia, kejujuran terbagi :
1.
Kejujuran dalam perkataan.
2. Kejujuran dalam
niat/keinginan.
3. Kejujuran dalam
tindakan/perbuatan.
Berdasarkan Objeknya :
a. Kejujuran pada diri sendiri.
b. Kejujuran pada orang lain.
Mengapa kita tidak jujur???
-
Lemah mentalnya.
-
Menarik perhatian
orang.
-
Privasi diri
(melindungi kesalahan).
-
Pembiasaan.
-
Ingin dianggap lebih
dari orang lain.
Kiat
membangun kejujuran, yaitu :
ü Membiasakan mengatakan hal-hal yg sesungguhnya
walaupun pahit rasanya.
ü Menanamkan kesadaran bahwa kejujuran sebagai kunci
kesuksesan.
ü Melatih diri untuk selalu jujur dalam segala situasi
dan kondisi apapun.
Ciri-ciri orang jujur, yaitu Tidak bersikap berpura-pura.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar